Mengenai Saya

Foto saya
Jember, Jawa Timur, Indonesia
Kami adalah sepasang perbedaan yang menjadi satu dan berusaha menyatu dalam sebuah ikatan manis pada tiga belas. Sepasang hati yang saling berjanji untuk saling berbagi, saling mengerti dalam menjalani hari. Dimulai dari hari ini, hingga hari nanti, dimana sebuah keabadian menghampiri. Tiga belas.

Senin, 08 November 2010

AKU YANG TAK BERSYUKUR

"Sepeda Motor Itu”

Andai saja aku punya sepeda motor ini. Wah, keren pastinya.

Tak habis pikir aku memandangi sepeda motor yang berada tepat di sampingku. Siapa yang punya?. Seperti apa yang punya?. Orang apa bukan ya?.

Yah!, dibandingkan dengan sepeda motorku yang sekarang ini, memang kalah keren punyaku. Aku jadi berandai-andai, andai saja aku punya sepeda motor seperti ini. Akan lebih mentereng pastinya.

Yang aku tau, sepeda motor ini memang ‘bukan asli’. Kemudinya sudah diganti dengan yang bentuknya ‘aneh’ sedemikian rupa dengan ‘warna perak’ yang begitu dominan. Lampu depannya juga ‘aneh’, sepertinya memang tidak ada di pasaran, untuk lampu dengan model seperti ini (bentuknya hampir setengah lingkaran bersudut, aku menyebutnya hexagonal 3D). ‘Tempat duduk’nya juga terbuat dari kulit, dengan bentuk yang sedemikian rupa pula (berundak; jadi untuk yang dibonceng posisinya sedikit agak meninggi). Rodanya agak lebar dari ukuran biasa motor sejenis. Hmmm… pokoknya keren abis deh.

Apalagi warnanya yang aku suka, begitu memikat (bagiku). Hitam dan perak, polos. Pokoknya bener-bener mentereng reng… dan bener-bener keren ren… (bagiku).

Kalo dihitung-hitung, begitu mahal harga motor ini. Harga asli motor dengan jenis dan merk ini adalah ‘sekian’, ditambah lagi dengan aksesoris dan bahan-bahan untuk modifikasi kira-kira totalnya adalah ‘sekian’. Wah!, total uang kira-kira bisa mencapai ‘sekian’. Andai saja aku punya uang sebanyak itu.

Mengendarai motor ini, dengan ‘penutup kepala’ yang seperti itu, lalu berkeliling kota. Aku yakin pasti banyak pasang mata melihatku. Apalagi dengan istriku yang cantik berada di ‘tempat duduk’ belakang, pasti semakin menarik perhatian orang banyak.

Tapi kemudian timbul masalah, apa benar hal itu akan menarik perhatian semua orang?. Lantas, apa ada untungnya bagiku ketika banyak orang yang tertarik dengan keberadaanku dan istriku juga sepeda motor itu?. Apakah itu berarti juga, aku harus berkeliling kota setiap hari demi mempertahankan perhatian orang padaku?.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor bebek otomatis dengan bentuk yang unik juga lucu (menurutku) sudah ada di sebelah sepeda motor yang sedang aku lamunkan. Sepasang muda-mudi dengan pennuh keceriaan, tawa dan canda ada di atasnya. Seketika aku tersadar dari lamunanku. Seketika juga tanpa sadar, aku mulai mengamati sepasang muda-mudi itu. Yang begitu bahagia menikmati kebersamaan mereka, tanpa harus terganggu dengan hadirnya sebuah sepeda motor ‘aneh’.

Hmmm…, aku yang tak bersyukur. Berdosa aku telah menyia-nyiakan anugerahNya. Harunya aku bersyukur, masih dipercaya olehNya untuk mengendarai sepeda motor ini. Sementara masih banyak orang-orang yang belum mampu mengendarai sepeda motor seperti diriku ini.

Sambil geleng-geleng kepala, aku nyalakan mesin sepeda motorku, berlalu dari tempat yang telah membuat aku lupa sesaat akan anugerahNya. Sambil tersenyum puas, aku pacu sepeda motorku dengan penuh rasa bahagia.


db


KOSA KATA 13

‘bukan asli’ = modifikasi

‘aneh’ = unik

‘warna perak’ = chrome

‘tempat duduk’ = jok

‘sekian’ = kata pengganti untuk menutupi jumlah yang sebenarnya (yang dimaksud disini adalah jumlah uang)

‘penutup kepala’ = helm (dengan SNI)

‘bebek otomatis’ = bebek matic